Sabtu, 08 Juni 2013

Bayi Ini Tetap Tersenyum Walau Menderita Tujuh Tumor

Sungguh tak terbayangkan derita Darcie Kay, bayi berumur 8 bulan asal Inggris. Para dokter menemukan 7 tumor tumbuh di tubuh bayi mungil tersebut. Menurut para dokter, tumor itu akibat kelainan bawaan sejak Darcie lahir.

Darcie lahir awal tahun ini, tepatnya 7 Januari lalu. Awalnya Darcie terlihat seperti bayi lain yang sehat. Namun keadaan berubah ketika bayi cantik itu berusia tiga minggu. Sang bunda merasakan ada benjolan di punggung Darcie.

Saat diperiksa, dokter menemukan tumor sepanjang 7,5 cm di tulang iga belakang sebelah kanan. Yang lebih menyedihkan lagi, tumor tersebut berpotensi kanker. Dokter kemudian juga menemukan 6 buah tumor lain di paru-paru Darcie.

Selama 7 bulan terakhir, tubuh rentan Darcie dipaksa menerima pengobatan kemoterapi yang menyakitkan, karena tubuhnya menolak obat-obatan yang masuk.

Saat berumur 7 bulan, Darcie juga harus menjalankan operasi pengangkatan tumor di iganya. Untungnya kemoterapi berhasil menghilangkan 6 tumor yang ada di paru-parunya.

Yang paling mengharukan, Darcie tetap tersenyum layaknya bayi lain. Ia seolah-olah tak mengetahui bahwa tubuhnya tengah terserang penyakit.

"Darcie benar-benar luar biasa menghadapi penyakitnya. Semua orang di rumah sakit berujar bahwa Darcie sangat jarang menangis, ia selalu tersenyum," ujar Natalie ibunda Darcie.

Senyum Darcie yang kemudian menjadi penguat bagi Natalie dan suaminya Michael untuk menghadapi semua cobaan.

Bagaikan keajaiban, kini Darcie telah pulih total. Tak ada lagi tumor yang tumbuh di badan bayi mungil tersebut.

"Aku tak bisa berkata-kata untuk mengungkapkan kebahagiaanku, kini Darcie telah sembuh total. Kini keluarga kami punya harapan lagi dan bisa hidup normal layaknya keluarga lain," ujar Natalie lagi.

Tetap tersenyum Darcie...

sumber : http://id.she.yahoo.com/-bayi-ini-tetap-tersenyum-walau-menderita-tujuh-tumor.html

 

Orangtua Dipisahkan dari Bayinya Karena Ingin Pindah Rumah Sakit

 Sepasang suami-istri di Sacramento, California, AS terpaksa berpisah dengan bayi laki-laki mereka yang baru berusia 5 bulan. Bayi itu diambil petugas dinas sosial secara paksa.

Kisah sedih ini berawal pada 23 April lalu, saat Anna dan Alex Nikolayev membawa bayi mereka, Sammy ke RS Sutter Memorial. Mereka memang sudah rutin datang ke rumah sakit itu karena sejak lahir, Sammy memiliki kelainan pada jantung sehingga harus mendapatkan perawatan dokter secara berkala.

Tapi pada kunjungan kali ini, Sammy mengalami gejala flu.

Anna mengaku dia mulai khawatir saat melihat suster memberikan antibiotik, padahal itu sesuatu yang dilarang dokter. Setelah itu, seorang dokter mengatakan bahwa Sammy harus segera menjalani operasi jantung.

Mendengar hal tersebut, Anna dan suaminya bergegas menaruh Sammy di kereta bayi dan bergegas pergi. Mereka kemudian membawa Sammy ke rumah sakit lain untuk mendapatkan pendapat dari dokter lain — apakah operasi memang diperlukan.

Dokter di RS Kaiser Parmente memiliki pendapat berbeda dari dokter sebelumnya. Menurutnya, Sammy bisa pulang ke rumah dengan aman tanpa harus mengalami pembedahan jantung.

Namun masalah tak berhenti sampai di situ. Keesokan harinya, rumah Anna dan Alex didatangi polisi yang membawa surat perintah untuk mengambil Sammy dan meletakkan bayi mungil tersebut di bawah pengawasan dinas sosial. Rekaman video di rumah sakit menunjukkan, Anna dan Alex pergi begitu saja dari RS sebelum mendapatkan “surat keluar” rumah sakit bagi Sammy. Untuk itu mereka diduga membahayakan jiwa anaknya.

"Mereka [dinas sosial] mengambil anak saya begitu saja. Saya tak tahu harus bagaimana," ujar Anna.

"Suster dan dokter kami terikat dengan sumpah mereka. Mereka percaya saat itu kesehatan pasien [Sammy] tengah dalam bahaya," demikian ujar perwakilan RS Sutter Memmorial.

Selama seminggu Anna dan Alex hanya bisa menjenguk Sammy selama satu jam setiap hari. Pengadilan akhirnya memerintahkan Sammy dirawat di Stamford Medical Center untuk mendapatkan evaluasi pemeriksaan. Alex dan Anna boleh memutuskan tindakan kesehatan untuk Sammy tapi mereka harus tetap mengizinkan petugas dinas sosial mengunjugi rumah mereka secara rutin.

Syarat terakhir yang diberikan hakim adalah, Anna dan Alex tak boleh lagi membawa Sammy keluar dari RS tanpa ada surat keluar yang resmi.

sumber : http://id.she.yahoo.com/orangtua-dipisahkan-dari-bayinya-karena-ingin-pindah-rumah-sakit-094222835.html