Sabtu, 30 Maret 2013


FAEDAH ISTIGHFAR


Ibnu Taimiyah Rahimahullah menyebutkan di dalam bukunya tentang buah dan faedah yang dapat kita ambil dari kita melakukan amalan ini, di antaranya ialah:
  1. Diampuninya dosa-dosa. Siapa yang mengakui dosanya dan juga meninggalkannya, maka dia akan diampuni.

  2. Ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kecintaan-Nya. Istighfar merupakan perkara yang penting, sehingga seorang hamba bisa mendapatkan ridha dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta''ala.

  3. Memperoleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. FirmanNya, Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah Ta'ala, agar kalian mendapat rahmat (An-Naml :46).

  4. Membebaskan diri dari adzab. Istighfar merupakan sarana yang paling pokok untuk membebaskan diri dari adzabnya, sebagaimana firman-Nya, Dan tidaklah Allah Ta'ala akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.(Al-Anfal:33).

  5. Istighfar mendatangkan kebaikan yang banyak dan juga barokah. Firman Allah Ta'ala, Dan (dia berkata),'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang deras kepada kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian'.(Hud:52).
    Didalam firman-Nya yang lain, Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Rabb kalian', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan dengan lebat, dan akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai'.(Nuh:10-12).

  6. Kebeningan hati. Karena istighfar dapat menghapus dosa dan mengenyahkannya. Maka hati pun menjadi bersih dan bening dari noda dosa serta kedurhakaan.

  7. Istighfar merupakan kebutuhan hamba yang berkelanjutan. Dia membutuhkannya menjelang siang dan malam, bahkan istighfar senantiasa dibutuhkan dalam setiap perkataan dan perbuatan, kala sendirian maupun ramai, karena di dalamnya mengandung kemashlahatan, mendatangkan kebaikan, menyingkirkan kemudhoratan, menambah kekuatan amal hati dan badan serta keyakinan iman.

  8. Mendatangkan sikap lemah lembut dan baik tutur katanya. Siapa yang ingin agar Allah Ta'ala memperlakukannya dengan lemah lembut, maka dia harus senantiasa bersama-Nya. Istighfar dapat menjadikan seorang hamba lemah lembut, baik tutur katanya, karena dia biasa mengucapkan kebenaran dan menjelaskannya.

  9. Memperbanyak ibadah dan zuhud di dunia. Istighfar membutuhkan penyesalan dan taubat, sehingga ia menuntut pelakunya lebih banyak beribadah. Firman Allah Ta'ala, Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.(Hud:114).
Setelah kita mengetahui apa buah dan bagaimana faidahnya bagi kita apabila kita melaksanakan amalan ini, marilah bersama-sama kita saling mengingat kesalahan-kesalahan kita, mumpung kita masih hidup, masih ada waktu untuk memikirkan seberapa banyak dosa yang telah kita kerjakan dan berapa banyak kebaikan-kebaikan yang telah kita kerjakan. Marilah kita bersama-sama mencari ridha Allah Ta'ala mencari rahmat dan karunianya yaitu berupa surga di akhirat nanti. Dan mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang merugi di yaumul akhir nanti.
Allahu A'lam.


Pustaka :
Istighfar, Ahammiyah wa Hajatul-‘Abd Ilaihi, Ibnu Taimiyah, Dar Ibnu Hazm, Beirut 1415 H.




Jumat, 29 Maret 2013


JALAN CERITA FILM INNOCENCE OF MUSLIMS YANG MENGHINA NABI MUHAMMAD SAW


Munculnya film Innocence of Muslims di youtube.com menjadi contoh paling mutakhir tidak adanya saling menghargai, saling menghormati, di antara peradaban sehingga hanya menimbulkan permasalahan di mana-mana.


Dominasi peradaban atas peradaban lainnya tidak dibenarkan dengan alasan apapun karena setiap kelompok masyarakat memiliki peradaban yang dilandaskan pengalaman budaya yang berbeda-beda.

Contohnya Eropa mewakili peradaban Kristiani yang paling dominan, sementara Asia sangat kuat dengan keragaman peradaban seperti Islam, Hindu, Budha, Kong Hu Cu. Dia jadi korban tidak langsung dari pembuatan dan peluncuran film Innocence of Muslims, yang bikin berang muslimin di Timur Tengah.

Stevens menjadi duta besar pertama Amerika Serikat yang tewas akibat serangan demonstran atau teroris dalam 33 tahun terakhir sejarah negara itu, setelah Adolph Dubs di Afghanistan pada 1979, Francis E Meloy Jr (Lebanon/1976), Rodger P Davies (Siprus/1974), Cleo A Noel Jr (Sudan/1973), dan John Gordon Mein (Guatemala/1968).

Innocence of Muslims, film parodi berdurasi sekitar 20 menit itu dibuat warga Amerika Serikat keturunan Mesir, Sam Bacile, yang diluncurkan di jejaring virtual YouTube. Kisahnya --secara garis besar-- menggambarkan sosok Nabi Besar Muhammad SAW secara fisik, lengkap dengan dialog-dialog langsung, interaksinya, dan berbagai hal lain yang tidak patut diutarakan dalam media ini.

Bacile kini kabur dalam persembunyiannya walau masih sempat berujar sinis terhadap pihak-pihak yang memprotes film buatannya itu.

Dalam ajaran Islam, melukiskan sosok fisik Nabi Besar Muhammad SAW saja sudah satu hal yang diharamkan apalagi jika memberi imaji-imaji yang bertentangan dengan kaidah dan dogma agama wahyu itu. Dia seorang fundamentalis dari agama itu, dan sempat terlibat dalam pembakaran Kitab Suci Al Quran di Florida, dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan setempat atas aksinya itu.

Fakta menarik terkait penyebaran Innocence of Muslims pada Selasa itu, peringatan 11 tahun 9/11 dilaksanakan di bekas Gedung WTC, New York, dan Pentagon. Duta Besar Chris Stevens dan beberapa yang lain, kali ini menjadi korban itu.

Film Innocence of Muslim yang menghujat Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW tetap muncul di situs YouTube, meskipun Kemenkominfo sudah meminta pemblokiran.

Pekan lalu, Google mengabulkan permintaan pemerintah Indonesia untuk memblokir film tersebut yang diakses dari Indonesia. Pada saat itu, Kemenkominfo juga menyatakan sebanyak 16 film telah diblokir.

Google menyatakan telah menyensor klip video itu di Indonesia dan India serta menghapus sama sekali di Mesir dan Libya. “Kami melarang akses kepada film itu di negara yang memang film demikian tergolong ilegal seperti di India dan Indonesia, Libya dan Mesir.

Sementara dari berbagai sumber yang kami cari, tidak satupun yang memberikan link download innocence of muslims, kalaupun ada, semuanya sudah dihapus.




Rabu, 27 Maret 2013


10 KISAH PERAMPOKAN KONYOL DI DUNIA

1. Perampok yang akhirnya menjadi budak seks selama 3 hari



Biasanya seorang perampok itu memperkosa sang korban, tetapi perampok Rusia berusia 38 tahun ini mengalami hal yang sebaliknya. Kisah dimulai ketika sang perampok berusaha merampok sebuah salon yang dimiliki oleh seorang hairdresser berusia 28 tahun yang jago bela diri. Hasilnya? Sang perampok diikat ke radiator dengan borgol berbulu pink. Si wanita pemilik salon akhirnya memperkosa sang perampok selama 48 jam dengan memberikan pil viagra dulu sebelumnya.

Setelah dilepaskan dari “siksaan” itu, sang perampok harus pergi ke rumah sakit karena prenulum yang robek. Eits, tunggu dulu, kisah belum berakhir, si perampok pergi ke kantor polisi dan melaporkan Olga sang pemilik salon atas tuduhan pemerkosaan. Dengan penuh keheranan, polisi akhirnya menangkap Olga yang sebelumnya telah melaporkan si Viktor perampok ini atas tuduhan perampokan.

“Brengsek sekali dia, ya saya memang bercinta beberapa kali dengannya, tapi kan saya belikan dia jeans bahkan juga memberikannnya makan, selain itu saya juga bahkan memberikannya 1000 rubel ketika dia pergi” Olga mengeluh. Tapi akhirnya, keduanya ditahan juga, satu untuk kasus perampokan, satunya untuk kasus pemerkosaan.

2. Perampok yang mengajak korbannya berkencan




Stephon Bennett, pria asal Columbus merupakan satu dari tiga perampok yang merampok sepasang kekasih di rumahnya. Dan, herannya, 2 jam kemudian si Stephon ini kembali lagi ke rumah korbannya lalu meminta salah satu korbannya yaitu Diana Martinez untuk pergi berkencan. Diana mengenali si Stephon ini sebagai salah satu dari 3 pelaku perampokan dan meminta seorang kerabatnya untuk menelepon polisi.

3. Perampok yang berhenti sebentar untuk berdoa bersama korbannya dan melanjutkan prampokan

Seorang perampok menodongkan pistolnya kepada Angela Montez, seorang kasir yang berpengalaman berusia 43 tahun, dan serunya, si perampok meminta maaf atas tindakannya tersebut tapi perampokan tetap berlanjut. Si kasir mulai menangis waktu menyadari niat pria itu. Sang kasir kemudian mengingatkan si perampok akan keberadaan tuhan. Kemudian si perampok bercerita bahwa dia mempunyai dua anak yang harus dihidupi, dan meminta sang kasir untuk ikut berdoa agar dia bisa melalui masa-masa sulitnya. Keduanya kemudian berlutut di lantai dan berdoa selama hampir 10 menit.



Sebagai balasan atas kebaikan sang kasir, si perampok mengeluarkan peluru di pistolnya dan memberikannya kepada wanita tersebut serta berjanji untuk tidak menyakitinya. Kemudian si pria meminta sebuah pelukan dari kasir ersebut. Si perampok kemudian mengambil handphone si kasir dan memintanya untuk pergi ke toilet, hal itu untuk mencegah si wanita menelepon polisi selama 20 menit. Pria tersebut mengambil $20 dolar dari pecahan $5 di laci kas, menurut laporan, pria tersebut meninggalkan sisa uang lain di laci kas tersebut.

4. Perampokan dengan vibrator pacar sebagai senjata palsu




Nicki Jex, menyimpan vibrator sang kekasih di dalam tas dan menggunakannya untuk merampok di toko Ladbrokes di Leicester pada 27 Desember 2007. Perampokan tersebut tertangkap kamera CCTV yang merekam kegiatan perampokan tersebut. Terlihat Jex menodongkan “senjata tersebut” beberapa saat sebelum toko tersebut tutup. Jex menodongkan tas tersebut kepada kasir yang langsung mengasumsikan bahwa itu adalah senjata api. Padahal kenyataannya isi tas tersebut adalah vibrator pacarnya.

Si kasir kemudian menyerahkan lebih dari 613 poundsterling beserta sisa uang lainnya. Setelah itu Jex kabur meninggalkan toko dengan tidak menyadari bahwa dia diikuti oleh Wayne Vakani. Jex mengunjungi sebuah pub, jelas untuk mentraktir minum teman-temannya. Berkat Vakani, topi yang dipakai saat perampokan yang mengandung DNA si perampok akhirnya ditemukan tak jauh dari tempat kejadian. Pria tersebut akhirnya harus mendekam selama 5 tahun di balik jeruji.

5. Pencuri yang menggambar topeng di wajahnya dengan tinta permanen

Mereka “menyamar” dengan menggambarkan topeng di wajahnya menggunakan spidol permanen. Polisi Amerika menghentikan mobil mereka setelah menerima laporan dari dua orang saksi bahwa ada sepasang pria yang mencoba masuk ke sebuah flat di Carrol, Iowa.



Ciri-cirinya ya itu tadi, pasangan tersebut mengenakan pakaian gelap dan mukanya dicorat-coret, kemudin pergi dengan mobil putih besar. Polisi kemudian melihat mobil Buick Roadmaster tahun 1994 yang sesuai dengan deskripsi pelapor. Dan di dalam mobil tersebut polisi menemukan sepasang pria dengan wajah yang mengenakan “topeng” konyol dari spidol permanen. Keduanya dituntut untuk perampokan tingkat 2 dan dilepaskan dengan jaminan.

6. Pencuri yang bertobat dan mengembalikan perhiasan yang dicurinya tiga tahun kemudian

Pada tahun 2007, seseorang mencuri di rumah Suzzie Fronterotta di Gallup New Mexico. Yang dicuri adalah sekitar selusin perhiasan dan uang tunai $1000. Meskipun memang perhiasan itu bukan harta karun, tapi memiliki nilai sentimental tersendiri, perhiasan yang tercuri itu di antaranya adalah kalung mutiara berusia 30 tahun serta gelang yang diberikan oleh kerabatnya menjelang kematian. Jadi bisa dibayangkan, betapa terkejutnya Suzie ketika 3 tahun kemudian dia menemukan sebuah paket yang berisi perhiasan-perhiasan tersebut. Pengirimnya tidak bernama tetapi ada sebuah catatan di dalamnya. “Tolong maafkan saya, saya sangat menyesal telah mencuri dari anda, begitu banyak hal buruk terjadi setelah saya mencuri dari anda” itu isi suratnya.



Rupanya, setelah mencuri perhiasan tersebut, sang pencuri mengalami kesialan yang sangat parah, termasuk kematian istrinya. Jadi si pencuri tersebut memutuskan untuk bertobat dan mengembalikan perhiasan tersebut. Pencuri tersebut juga mengatakan bahwa dia sangat ingin untuk mengembalikan uang $1000 dolarnya jika di kemudian hari dia memiliki uang yang cukup. Dan demi alasan membalas niat baik, Suzie meminta polisi untuk tidak menghukum pria tersebut jika suatu saat dia ditemukan

7. Pencuri yang ketahuan bersembunyi karena tak kuat menahan ketawa mendengar humor korbannya.




Pencuri ini sedang bersembunyi ketika para pemilik rumah tiba di rumah tersebut, Tapi… kemudian tertangkap. Karena apa? karena dia tak kuat menahan tawa dan tertawa ngakak setelah mendengar lelucon si pemilik rumah.

8. Perampok yang mengancam akan mengajukan keluhan resmi karena bank yang mau dirampoknya tidak memiliki dana tunai

Namanya Joseph Goetz, berusia 48 tahun. Dia mengancam untuk mengajukan surat keluhan resmi setelah mengetahui bahwa bank di Springettsbury Township yang ingin dirampoknya tersebut tidak memiliki dana tunai. Sebetulnya niat pertama si perampok ini adalah untuk merampok kantor cabang Susquehanna Bank di kota tersebut sesaat setalah bank tersebut buka. Namun dia kaget ketika mengetahui bahwa bank tersebut tidak memiliki dana tunai. Dia kemudian melarikan diri sambil bersumpah bahwa dia akan melaporkan ketidak-adaan dana tunai di bank tersebut dalam sebuah keluhan resmi kepada pihak berwenang.



Salah seorang nasabah bank yang baru saja menggunakan layanan Drive-Thru di bank tersebut kemudian mengikuti mobil Goetz serta melaporkannya ke polisi. Akhirnya, perampok tersebut tertangkap

9. Kambing yang ditangkap atas tuduhan perampokan bersenjata

Jadi ceritanya kepolisian Nigeria menangkap seekor kambing karena dicurigai telah berusaha melakukan perampokan bersenjata. Sekelompok penduduk menangkap kambing tersebut dan mengatakan bahwa kambing itu adalah perampok bersenjata yang telah menggunakan ilmu sihir hitam dan berubah bentuk menjadi kambing guna melarikan diri setelah berusaha mencuri sebuah Mazda 323.



Mereka mengatakan bahwa mereka melihat sekelompok berandalan mencoba mencuri sebuah mobil. Mereka mengejarnya. Namun, menurut pihak kepoilisian, satu dari mereka berhasil kabur, dan satunya berubah menjadi kambing. Kpercayaan akan sihir memang menyebar luas di Nigeria, negara di Afrika yang paling padat penduduknya. Warga datang ke kantor polisi untuk melihat serta foto kambing tersebut, dan salah satu foto kambing tersebut akhirnya terpampang di koran.

10. Pencuri yang memiliki tato nama dan tanggal lahir di lehernya

Polisi tak perlu susah-susah mengidentifikasi pencuri ini karena tato dilehernya merupakan sumber informasi yang sangat jelas.


Aaron Evans, 21 tahun, tertangkap kamera sedang menerobos masuk sebuah Peugot 106 dan mengambil alat navigasi satelit di dalamnya.


sumber : http://www.beritaunik.net/berita-lucu/kisah-perampokan-paling-konyol-di-dunia.html



7 MANUSIA TERTUA PENCETAK REKOR DUNIA

Tua-tua keladi, mungkin julukan ini tepat untuk beberapa orang berikut ini. Di usianya yang sudah tidak muda lagi yang  pada umumnya diusia mereka ini sudah menikmati masa hidupnya dengan tenang, namun mereka mengambil alur yang berbeda dari biasanya dengan berdasarkan  asas jiwa berpetualang yang sangat tinggi mereka ingin mencapai cita-cita atau terus menekuni hobinya bahkan mereka justru mencetak prestasi yang luar biasa atas pencapaiannya itu.

1. 71 Tahun – Pendaki Mt Everest Tertua




Manusia tertua – laki-laki yang pernah mendaki puncak Everest adalah orang Jepang bernama Katsusuke Yanagisawa (lahir 20 Maret 1936), seorang guru, yang memanjat bagian utara dari puncak tertinggi dunia itu bersama tim Himex pada tanggal 22 Mei 2007 dalam usianya ke 71 tahun 63 hari.

2. 100 Tahun – Peterjun Tandem Wanita Tertua



Estrid Geertsen, wanita berkebangsaan Denmark (lahir 1 Agustus 1904), membuat rekor terjun tandem pada tanggal 30 September 2004 dari ketinggian 4000 meter di atas kota Roskilde, Denmark, pada usianya yang ke 100 tahun 60 hari.

3. 98 Tahun – Manusia Tertua (Pria) yang Menyelesaikan Lari Maraton




Manusia tertua yang berhasil menyelesaikan lomba lari maraton sejauh 26 mil (42 km) adalah pelari Yunani bernama Dimitrion Yordanidis. Jarak sejauh itu diselesaikannya dalam waktu 7 jam 33 menit pada perlombaan lari maraton di Athena, Yunani pada tanggal 10 Oktober 1976 saat dia berusia 98 tahun.

4. 71 tahun – Ballerina Tertua




Charin Yuthasastrkosol, wanita berkewarganegaraan Amerika yang lahir di Thailand 30 Desember 1930, mulai belajar ballet baru pada usia 47 tahun. Setelah itu dia rutin melakukan pertunjukan ballet dan yang terakhir dilakukannya di depan duta besar Thailand untuk Amerika Sakthip Krairikish di Albuquerque, New Mexico, USA pada tanggal 21 Juli 2002 saat usianya menginjak 71 hari 203 hari.

5. 66 Tahun – Peski Tertua di Dua Kutub




Peski tertua di dunia baik di kutub utara dan selatan adalah laki-laki berkebangsaan Jerman Norbert H. Kern (lahir 26 Juli 1940) yang melakukan olahraga ski di kutub selatan pada tanggal 18 Januari 2007 dan kutub utara tanggal 27 April 2007 saat usianya mencapai 66 tahun 275 hari.

6. 66 Tahun – Perempuan Melahirkan Tertua




Ibu tertua di dunia adalah Maria del Carmen Bousada Lara, asal Spanyol yang lahir pada tanggal 5 Januari 1940, yang melahirkan bayi melalui operasi caesar pada saat usianya telah mencapai 66 tahun 358 hari. Tidak tanggung-tanggung Nenek ini melahirkan bayi kembar, Christian dan Pau, di rumah sakit Sant Pau, Spanyol pada tanggal 29 Desember 2006.

7. 76 Tahun – Kombinasi Paduan Suara (Koor) Tertua



Kombinasi umur 10 penari dari tur koor kelompok Tivoli Lovelies (Australia), asal Melbourne, Victoria, Australia ini berjumlah 746 tahun 147 hari saat mereka tampil pada tanggal 12 Oktober 2004.


sumber : http://www.beritaunik.net/entertainment/7-manusia-tertua-pencetak-rekor-dunia.html



CERITA RAKYAT : LEGENDA ASAL USUL PADI


Nenek moyang kita dari daerah Jawa mempunyai legenda asal-usul padi Jawa yang unik. Kata yang empunya cerita, Dahulu kala di Kahyangan, Batara Guru yang menjadi penguasa tertinggi kerajaan langit, memerintahkan segenap dewa dan dewi untuk bergotong-royong, menyumbangkan tenaga untuk membangun istana baru di kahyangan. Siapapun yang tidak menaati perintah ini dianggap pemalas, dan akan dipotong tangan dan kakinya. Mendengar titah Batara Guru, Antaboga (Anta) sang dewa ular sangat cemas. Betapa tidak, ia samasekali tidak memiliki tangan dan kaki untuk bekerja. Jika harus dihukum pun, tinggal lehernyalah yang dapat dipotong, dan itu berarti kematian. Anta sangat ketakutan, kemudian ia meminta nasihat Batara Narada, saudara Batara Guru, mengenai masalah yang dihadapinya. Tetapi sayang sekali, Batara Narada pun bingung dan tak dapat menemukan cara untuk membantu sang dewa ular. Putus asa, Dewa Anta pun menangis terdesu-sedu meratapi betapa buruk nasibnya.

Akan tetapi ketika tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dengan ajaib tiga tetes air mata berubah menjadi mustika yang berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya adalah telur yang memiliki cangkang yang indah. Barata Narada menyarankan agar butiran mustika itu dipersembahkan kepada Batara Guru sebagai bentuk permohonan agar beliau memahami dan mengampuni kekurangan Anta yang tidak dapat ikut bekerja membangun istana.

Dengan mengulum tiga butir telur mustika dalam mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dengan seekor burung gagak yang kemudian menyapa Anta dan menanyakan kemana ia hendak pergi. Karena mulutnya penuh berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagak mengira Anta sombong sehingga ia amat tersinggung dan marah. Burung hitam itu pun menyerang Anta yang panik, ketakutan, dan kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta segera bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagak pergi. Tetapi sang gagak tetap menunggu hingga Anta keluar dari rerumputan dan kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta segera melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yang selamat, utuh dan tidak pecah.



Akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru dan segera mempersembahkan telur mustika itu kepada sang penguasa kahyangan. Batara Guru dengan senang hati menerima persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengetahui mustika itu adalah telur ajaib, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu hingga menetas. Setelah sekian lama Anta mengerami telur itu, maka telur itu pun menetas. Akan tetapi secara ajaib yang keluar dari telur itu adalah seorang bayi perempuan yang sangat cantik, lucu, dan menggemaskan. Bayi perempuan itu segera diangkat anak oleh Batara Guru dan permaisurinya.

Nyi Pohaci Sanghyang Sri adalah nama yang diberikan kepada putri itu. Seiring waktu berlalu, Nyi Pohaci tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik luar biasa. Seorang putri yang baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan. Setiap mata yang memandangnya, dewa maupun manusia, segera jatuh hati pada sang dewi. Akibat kecantikan yang mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan, Batara Guru sendiri pun terpikat kepada anak angkatnya itu. Diam-diam Batara guru menyimpan hasrat untuk mempersunting Nyi Pohaci. Melihat gelagat Batara Guru itu, para dewa menjadi khawatir jika dibiarkan maka skandal ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Maka para dewa pun berunding mengatur siasat untuk memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri.



Untuk melindungi kesucian Nyi Pohaci, sekaligus menjaga keselarasan rumah tangga sang penguasa kahyangan, para dewata sepakat bahwa tak ada jalan lain selain harus membunuh Nyi Pohaci. Para dewa mengumpulkan segala macam racun berbisa paling mematikan dan segera membubuhkannya pada minuman sang putri. Nyi Pohaci segera mati keracunan, para dewa pun panik dan ketakutan karena telah melakukan dosa besar membunuh gadis suci tak berdosa. Segera jenazah sang dewi dibawa turun ke bumi dan dikuburkan ditempat yang jauh dan tersembunyi.

Lenyapnya Dewi Sri dari kahyangan membuat Batara Guru, Anta, dan segenap dewata pun berduka. Akan tetapi sesuatu yang ajaib terjadi, karena kesucian dan kebaikan budi sang dewi, maka dari dalam kuburannya muncul beraneka tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia. Dari kepalanya muncul pohon kelapa; dari hidung, bibir, dan telinganya muncul berbagai tanaman rempah-rempah wangi dan sayur-mayur; dari rambutnya tumbuh rerumputan dan berbagai bunga yang cantik dan harum; dari payudaranya tumbuh buah buahan yang ranum dan manis; dari lengan dan tangannya tumbuh pohon jati, cendana, dan berbagai pohon kayu yang bermanfaat; dari alat kelaminnya muncul pohon aren atau enau bersadap nira manis; dari pahanya tumbuh berbagai jenis tanaman bambu, dan dari kakinya mucul berbagai tanaman umbi-umbian dan ketela; akhirnya dari pusaranya muncullah tanaman padi, bahan pangan yang paling berguna bagi manusia.

Versi lain menyebutkan padi berberas putih muncul dari mata kanannya, sedangkan padi berberas merah dari mata kirinya. Singkatnya, semua tanaman berguna bagi manusia berasal dari tubuh Dewi Sri Pohaci. Sejak saat itu umat manusia di pulau Jawa memuja, memuliakan, dan mencintai sang dewi baik hati, yang dengan pengorbanannya yang luhur telah memberikan berkah kebaikan alam, kesuburan, dan ketersediaan pangan bagi manusia. Pada sistem kepercayaan Kerajaan Sunda kuna, Nyi Pohaci Sanghyang Sri dianggap sebagai dewi tertinggi dan terpenting bagi masyarakat agraris.



Ritual dan Adat
Meskipun kini orang Indonesia kebanyakan adalah muslim atau beragama hindu, sifat dasarnya tetap bernuansa animisme dan dinamisme. Kepercayaan lokal seperti Kejawen dan Sunda Wiwitan tetap berakar kuat dan pemuliaan terhadap Dewi Sri terus berlangsung bersamaan dengan pengaruh Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Beberapa kraton di Indonesia, seperti kraton di Cirebon, Ubud, Surakarta, dan Yogyakarta tetap membudayakan tradisi ini. Sebagai contoh upacara slametan atau syukuran panen di Jawa disebut Sekaten atau Grebeg Mulud yang juga berbarengan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Referensi: Wikipedia
Gambar: primbondonit






Selasa, 26 Maret 2013


KISAH SEPASANG SUAMI ISTRI YANG MATINYA BAU KASTURI

kisah ini menceritakan tentang kehidupan sepasang suami istri yang hidupnya sederhana lagi bersahaja. mereka tinggal dikaki gunung. dimana hidup dan mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam dan pergi ke ladang. di desa mereka jarak antar rumah dengan rumah lainnya cukup berjauhan.mereka termasuk keluarga yang rukun .


pada suatu hari sang istri bermimpi. dimana didalam mimpinya dia bertemu dengan seorang lelaki yang berpakain putih juga bersorban putih.dimana wajah lelaki tersebut memancarkan cahaya yang menyilalukan pandangan sang nenek.sebenarnya usia mereka yaitu sepasang suami tadi telah uzur.jadi kita panggil saja mereka sepasang nenek dan kakek saja. kemudian lelaki yang berpakaian putih itu pun berkata dan berpesan wahai nenek. sebaiknya kalian berdua pergi untuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat.dan mencari guru yang bisa mengajarakan ilmu agama.kepada kalian

setelah memberikan pesan tersebut.lelaki itupun hilang entah kemana.dan sang nenek pun terbangun dari tidurnya.kemudian diapun mencoba merenungkan apa yang terjadi didalam mimpinya.dan pada keesokan harinya.sang nenek pun menceritakan mimpinya kepada sang suami..bahwa tadi malam dia bermimpi bertemu dengan seorang lelaki yang berpakaian serba putih.memberikan nasihat agar kita mencari bekal untuk akhirat.dan mencari guru agama.

mendengar niat dan ajakan sang istri,si suami pun merasa senang dan bahagia.akhirnya mereka pun mempersiapkan diri dan membawa perbekalan selama menimba ilmu. si kakek pun berkata kepada istrinya bahwa ada seorang guru ngaji yang ada di pedepokan anu. mungkin sebaiknya kita mendatangi beliau.

singkat cerita. mereka pun pergi untuk menemui kiayi tersebut. setelah sampai di padepokan tersebut. mereka mengutarakan niatnya untuk berguru dan meminta bimbingannya.mendengar niat dan ceritanya sang gurupun malah mentertawakan dan berkata dengan nada yang sombong serta mencibirnya, kalian sebaiknya ga usah belajar karena mungkin tidak akan bermanfaat ilmunya bagi kalian.karena usia kalian yang sudah uzur mungkin ilmu yang akan saya berikan pun.tidak akan mampu kalian kuasai.

mereka sang nenek dan kakek pun hanya mengaguk-anguk saja.mungkin membenarkan apa yang orang itu katakan.dan mereka pun tetap meminta untuk diajarkan satu ayat saja.mendengar keteguhan tersebut.akhirnya guru agama tersebut berkata, baiklah jika itu tekad dan kemauan kalian. coba kalian amalkan kata BISMILLAH.dan sebaiknya kalian pulang saja kedesa kalian dan amalkan apa yang aku berikan.

mendengar hal itu merekapun merasa senang dan mengucapakan terima kasih serta memberikan perbekalan mereka yang tadinya akan mereka pergunakan sebagai bekal mereka dalam menimba ilmu.dan akhirnya mereka pun pulang dengan membawa amalan tersebut.sepanjang perjalanan menuju pulang pun mereka tidak henti-hentinya melapalkan kata-kata BISMILAH (amalan).sampai mereka tiba di rumah mereka.

keesokan harinya pun mereka melakukan aktifitas seperti biasa dan dengan hati yang penuh rasa syukur mereka menjalani hidup seperti biasa serta tidak pernah lepas dan putus mulutnya selalu basah dengan mengucapkan BISMILLAH.yaitu amalan yang di berikan oleh kiayi. seminggu kemudian di desa yang jauh dari tempat tinggal mereka.ada kejadian yang aneh yang membuat penduduk desa merasa kagum dan heran dengan aroma yang wanginya sangat menyengat.yang datangnya entah darimana.

satu sama lain diantara mereka banyak membicarakan tentang aroma wangi yang semerbak harumnya.dan beritanya sampai juga ke pak kiayi yaitu gurunya kakek dan nenek.mereka para penduduk dan kiayi yang dianggap sesepuh oleh penduduk kampung sepakat untuk mencari sumber dimana aroma wangi itu datangnya.selang beberapa jam kemudian akhirnya mereka sudah mendekati sumber bau wangi tersebut.karena diantara mereka meyakini bahwa aroma wanginya semakin terasa kuat keluar dari sebuah gubuk kecil yang sederhana.

ketika telah sampai di depan pintu mereka pun mengucapkan salam kepada penghuni rumah tersebut.cukup lama mereka menunggu di luar rumah tapi tidak ada satu kata pun jawaban yang keluar di dalam rumah tersebut. karena rasa penasarannya merekapun mencoba mengintip dari celah dinding bambu.untuk memastikan ada tidaknya penghuni rumah tersebut.ketika salah satu diantara melihat kedalam rumah dia melihat ada 2 sosok manusia yang tergeletak dilantai.

tedoroang rasa penasaran akhirnya mereka pun membuka pintu yang sebenarnya tidak di kunci. ketika pintunya telah terbuka benar saja mereka melihat sepasang suami istri yang sudah tidak bernyawa lagi.yang membuat mereka heran dan kagum adalah ternyata aroma wangi yang menyengat tersebut keluar dari 2 jasad orang yang meninggal.ketika pak kiayi memperhatikan wajah ke 2 orang tersebut.dia sangat mengenali bahwa 2 mayat tersebut adalah orang yang telah meminta berguru kepadanya seminggu yang lalu.

sang kiayi pun menceritakan kepada penduduk kampung kejadian sebelumnya.dan penduduk kampungpun merasa kagum dengan cerita pak kaiyi tersebut.atas pendapat kiayi pun akhirnya jasad mereka di kuburkan di dekat rumahnya.dalam hatinya sang kiayi bergumam bahwa 2 orang kakek dan nenek saja yang saya beri amalan BISMILLAH jasadnya bisa seharum ini apalagi saya.

dalam perjalanan pulang sang kiayi pun berpesan kepada para santrinya.bahwa jasadnya selama seminggu jangan dulu di kuburkan.dan para santri pun mengiyakannya.seminggu kemudian terjadi kejadian yang aneh lagi yaitu mereka penduduk desa mencium aroma yang sangat menyengat tapi kali ini bukan aroma wangi yang tercium tapi aroma busuk.tidak ada satu pun yang berani mendekati sumber bau tersebut malah yang dekat pun pergi untuk menjauhi tempat tersebut.

melihat kondisi ini para santri pun banyak yang meninggalkan padepokan karena tidak tahan dengan aroma busuk yang keluar dari jasad mayyit yang tiada lain dan bukan dia adalah mayatnya sang kiayinya.banyak para santri tidak berani mendekati karena pesannya kalau dia meninggal selama seminggu jangan langsung di kuburkan.karena semakin lama di biarkan baunya pun semakin busuk dan   beraroma tidak menyenangkan.akhirnya secara terpaksa para santrinya menguburkan jasadnya agar tidak menjadi fitnah dan penyakit bagi desa tersebut.

pesan yang bisa diambil dari kisah ini adalah

jangan menghina dan merendahkan orang lain, karena dengan hal itu tidak akan membuat kita lebih mulia, Kesombongan membuat orang yang telah Allah muliakan menjadi hina ,yang telah Alloh anugerahkan kelebihan,derajat yang tinggi,itu semua menjadi tidak berkah dan malah menghancurkan kemulian itu sendiri,kesombongan membuat kita di jauhi oleh semua orang dan yang lebih berbahaya lagi di murkai oleh Allah swt.



sumber : http://petualang-web.blogspot.com/2012/10/kisah-sepasang-suami-istri-yang-matinya.html



DAHSYATNYA ALAM KUBUR



Suatu ketika Muhammad bin Wazir al-Harani keluar dari rumahnya menuju kebun setelah Ashar.

Ia bercerita,

“Ketika matahari hendak tenggelam, saya berada di tengah kuburan. Tiba-tiba dari salah satu kuburan bara api yang wujudnya menyerupai sebuah panci kaca sedagkan mayat berada di tengah-tengahnya. Saya mengusap mata saya dan saya berkata, ‘Apakah saya sedang mimpi atau sungguhan?’ Kemudian saya menoleh ke pagar kota dan saya berkata, ‘Demi Allah, saya tidak sedang tidur’.”

“Kemudian saya pulang ke keluarga saya. Saya kebingungan. Lalu keluargaku memberiku makanan, tetapi saya tidak bisa makan. Selanjutnya saya masuk ke daerah tersebut, lalu saya bertanya tentang siapa penghuni kubur tersebut. Ternyata orang yang di dalam kubur tersebut adalah pemungut pajak liar.” (Ia adalah salah satu pembantu orang-orang zhalim) yang meninggal dunia pada hari itu.

Asy-Sya’bi menuturkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Saya pernah melewati daerah Badr, lalu saya melihat seorang laki-laki keluar dari dalam tanah, lantas dipukul oleh seseorang dengan gada (pentungan kepala) sehingga ia amblas lagi ke dalam tanah. Kemudian ia keluar lagi dan diperlakukan seperti itu lagi.” Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tersebut adalah Abu Jahl bin Hisyam yang disiksa seperti itu sampai Hari Kiamat.”

Salim bin Abdillah meriwayatkan dari ayahnya yang berkata,

“Suatu ketika seseorang sedang berjalan di atas kendaraan di antara Mekah dan Madinah, kebetulan melewati kuburan. Tiba-tiba ada seseorang keluar dari kuburan dengan api yang menyala, dibelenggu dengan besi, dan di lehernya terdapat rantai. Ia menarik-narik rantai itu, lalu ia berkata, “Wahai hamba Allah! Siramkanlah air! Wahai hamba Allah! Siramkanlah air!” Lantas ada orang lain yang keluar mengikutinya, lalu ia berkata, “Wahai hamba Allah! Jangan kau sirami air! Wahai hamba Allah! Jangan kau sirami air!” kemudian ia menarik rantai, lalu mengembalikannya ke dalam kubur.’

Salim melanjutkan kisahnya,

“Maka si penunggang kendaraan pun jatuh pingsan. Lantara kejadian itu, kendaraan yang ditungganginya menjadi pincang.”

Salim melanjutkan ceritanya,

“Di pagi harinya rambut orang tersebut menjadi putih, lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Utsman bin Affan, lantas beliau melarang lelaki tersebut bepergian sendirian.”

Ada seorang laki-laki dari kalangan penduduk Madinah. Ia mempunyai saudara perempuan yang tinggal di sudut kota Madinah. Kemudian saudara perempuan tersebut meninggal dunia, lalu ia menguburkannya. Ketika pulang, ia teringat bahwa ia tadi kehilangan sesuatu yang terjatuh di dalam kuburan. Lantas ia meminta bantuan seorang sahabatnya.

Lalu keduanya menggali lagi kuburnya dan keduanya menemukan benda tersebut. Kemudian ia berkata kepada sahabatnya, “Menjauhlah kamu agar saya dapat dilihat saudara perempuanku.” Lalu ia mengangkat penutup liang kubur. Ternyata kuburan tersebut penuh dengan api yang menyala. Lalu ia segera mengembalikannya, meratakan kembali kuburnya, dan pulang kepada ibunya seraya berkata kepadanya, “Bagaimana sebenarnya tingkah laku saudara perempuanku?” Ibuku bertanya, “Memang kenapa? Dia kan telah meninggal?” Selanjutnya ia menceritakan kepada ibunya tentang apa yang telah disaksikannya di kuburan. Lalu ibunya berkata, “Saudara perempuanmu itu suka menunda-nunda shalat dari waktunya dan suka mendatangi pintu-pintu tetangga, mencuri dengan pembicaraan mereka lalu menyebarkan pembicaraan mereka.”

Seseorang yang dahulu bekerja sebagai penggali kubur dan ia telah kapok dari pekerjaannya ditanya, “Apa pengalaman aneh yang pernah engkau jumpai?” Ia menjawab, “Saya pernah menggali kuburan seseorang. Ternyata orang tersebut telah dipaku dengan paku besar menancap sementara paku yang lain menancap di kedua kakinya. Saya juga pernah melihat tengkorak manusia yang dituangi timah. Pada beberapa kuburan yang saya gali lagi, saya sering melihat orang yang ada di dalamnya telah dipalingkan dari arah kiblat.”

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah
Cetakan 1

sumber : http://kisahmuslim.com/dahsyatnya-alam-kubur/



KISAH TABI’IN SYURAIH AL-QADHI


Hari itu, amirul mukminin Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu membeli seekor kuda dari seorang dusun. Setelah membayarnya, beliau menaiki kuda tersebut dan bermaksud pulang menuju rumahnya. Namun tak seberapa jauh dari tempat itu, tiba-tiba kuda tersebut menjadi cacat dan tak mampu melanjutkan perjalanan. Maka Umar membawanya kembali kepada si penjual seraya berkata,
Umar: “Aku kembalikan kudamu, karena ternyata dia cacat.”
Penjual: “Tidak wahai amirul mukminin, tadi aku menjualnya dalam keadaan baik.”
Umar: “Kita cari seseorang yang akan memutuskan permasalahan ini.
Penjual: “Aku setuju, aku ingin Syuraih bin al-Harits al-Kindi menjadi hakim bagi kita berdua.”
Umar: “Mari.”
Amirul mukminin Umar bin Khathab bersama penjual kuda tersebut mendatangi Syuraih. Umar mengadukan penjual itu kepadanya. Setelah mendengarkan juga keterangan dari orang dusun tersebut, Syuraih menoleh kepada Umar bin Khathab sambil berkata,
Syuraih: “Apakah Anda mengambil kuda darinya dalam keadaan baik?”
Umar: “Benar.”
Syuraih: “Ambillah yang telah Anda beli wahai amirul mukminin, atau kembalikan kuda tersebut dalam keadaan seperti tatkala Anda membelinya.”
Umar: (memperhatikan Syuraih dengan takjub lalu berkata) “Hanya beginikah pengadilan ini? Kalimat yang singkat, dan hukum yang adil. Berangkatlah ke Kufah, karena aku mengangkatmu menjadi qadhi di sana.”
Ketika Umar menetapkan Syuraih bin al-Harits sebagai qadhi, beliau bukanlah sosok yang asing di kalangan masyarakat Madinah. Beliau adalah orang yang memiliki kedudukan di antara para ahli ilmu, tokoh-tokoh terkemuka, para sahabat dan para tokoh tabi’in.
Beliau termasuk dalam bilangan ulama yang terhormat dan utama, diperhitungkan dalam tingkat kecerdasan, kebagusan perilaku, banyaknya pengalaman, dan kedalaman wawasannya.
Beliau dilahirkan di Yaman kota al-Kindi, hidup lama dalam masa jahiliyah. Ketika cahaya hidayah datang di jazirah Arab memancarkan sinar Islamnya sampai ke Yaman, Syuraih termasuk orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, turut menyambut dakwah menuju hidayah dan kebenaran.
Siapapun yang mengetahui keutamaan dan keistimewaan pribadinya berandai sekiranya Syuraih lebih cepat sampai ke Madinah dan bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum wafat, tentu beliau bisa menggali ilmu dari sumbernya secara langsung tanpa perantara. Beliau bisa mendapat bagian kehormatan sebagai sahabat setelah mendapatkan hidayah itu, hanya saja apa yang telah ditakdirkan untuknya telah terjadi.
Bukanlah berarti gegabah jika al-Faruq Umar bin Khathab menyerahkan jabatan dalam pengadilan agung itu kepada seorang tabi’in, meski dalam masyarakat Islam saat itu masih banyak sahabat Nabi yang bersinar cemerlang bagai cahaya bintang. Waktu pun telah membuktikan betapa firasat dan pilihan Umar radhiyallahu ‘anhu adalah tepat.
Terbukti, Syuraih menjadi qadhi di pengadilan selama 60 tahun secara berturut-turut sejak masa khilafah Umar bin Khathab, lalu Utsman bin Affan, lalu Ali bin Abi Thalib, Muawiyah serta khalifah setelah Mu’awiyah dari Bani Umayyah. Hingga akhirnya beliau mengundurkan diri pada awal pemerintahan Hajjaj bin Yusuf sebagai wali di Irak.
Beliau telah berumur 107 tahun. Hidupnya penuh dengan peritiwa dan pujian. Pengadilan Islam bersinar karena keindahan keputusan-keputusan Syuraih dan semerbak dengan indahnya kepatuhan dari kaum muslimin maupun non muslim. Itu semua karena ditegakkannya syariat-syariat Allah oleh Syuraih, juga berkat kerelaan semua orang untuk menerima keputusannya.
Lembaran buku-buku sangat padat menceritakan indahnya keputusan orang yang cerdik ini, tentang berita, perkataan dan perilakunya.
Di antara kisah tersebut adalah ketika Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib kehilangan pakaian perang yang menjadi kesayangannya. Lalu dia dapatkan bahwa barang tersebut berada di tangan seorang kafir dzimmi (kafir yang dilindungi di negeri Islam) yang tengah berjualan di pasar Kufah. Begitu melihatnya, spontan Ali berkata: “Ini adalah milikku yang jatuh dari ontaku pada malam anu di tempat anu.”
Namun dia mengelak dan berkata, “Ini adalah barangku dan berada di tanganku wahai amirul mukminin!” Ali berkata, “Ini milikku, aku tak merasa pernah menjualnya kepada orang lain atau memberikannya hingga sampai berada di tanganmu.”
Orang dzimmi berkata, “Kalau begitu kita datang kepada qadhi!”
Ali berkata, “Engkau adil, mari kita ke sana!”
Maka pergilah keduanya menuju qadhi Syuraih. Setelah masuk dan duduk dalam sidangnya, bertanyalah qadhi Syuraih,
Syuraih: “Apa tuduhanmu wahai amirul mukminin?”
Ali: “Kudapati barangku berada di tangan orang ini. Barang itu jatuh dari ontaku pada malam anu di tempat anu, lalu sampai di tangan orang ini, padahal aku tidak menjual kepadanya tidak pula kuberikan sebagai hadiah.”
Syuraih: “Bagaimana jawaban Anda?” (wahai dzimmi)
Dzimmi: “Barang ini milikku, dia ada di tanganku. Tapi aku tidak menuduh amirul mukminin berdusta.”
Syuraih: “Aku tidak meragukan kejujuran Anda wahai amirul mukminin, bahwa barang ini milikmu. Tetapi harus ada dua orang saksi yang membuktikan kebenaran tuduhanmu.”
Ali: “Baik, aku punya dua orang saksi, pembantuku Qanbar dan putraku Hasan.”
Syuraih: “Tetapi kesaksian anak bagi ayahnya tidak berlaku wahai amirul mukminin.”
Ali: “Subhanallah, seorang ahli surga ditolak kesaksiannya? Apakah Anda tak pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Hasan dan Husein adalah pemuka para pemuda penduduk surga?”
Syuraih: “Aku mengetahui itu wahai amirul mukminin, hanya saja kesaksian anak untuk ayahnya tidak berlaku.”
Mendengar jawaban itu, Ali menoleh kepada si dzimmi dan berkata, “Ambillah barang itu, sebab aku tak punya saksi lagi selain keduanya.”
Si dzimmi berkata, “Aku bersaksi bahwa barang itu adalah milik Anda wahai amirul mukminin. Ya Allah, amirul mukminin menghadapkan aku kepada seorang hakimnya, dan hakimnya memenangkan aku. Aku bersaksi bahwa agama  yang mengajarkan seperti ini adalah agama yang benar dan suci. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang haq kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Wahai qadhi, ketahuilah bahwa barang ini adalah milik amirul mukminin, waktu itu aku mengikuti pasukannya ketika menuju ke Shiffin. Pakaian ini jatuh dari onta, lalu aku mengambilnya.”
Berkatalah Ali kepada si dzimmi: “Karena kini Anda telah menjadi muslim, maka aku hadiahkan pakaian ini untukmu, dan aku hadiahkan kuda ini untukmu juga.”
Tak lama setelah peristiwa itu, tampak orang itu turut memerangi golongan Khawarij di bawah panji Ali radhiyallahu ‘anhu pada hari an-Nahwaran. Ia bertempur dengan penuh semangat hingga mendapati rezeki syahid.
Bukti akan ketegasan Syuraih nampak di saat putranya berkata, “Wahai ayah, aku sedang memiliki masalah dengan suatu kaum, Aku berharap ayah mempertimbangkannya. Jika kebenaran ada dipihakku, maka putuskanlah di pengadilan, tetapi jika kebenaran ada di pihak mereka, maka usahakanlah jalan damai.” Lalu dia menceritakan semua masalahnya. Syuraih berkata, “Ajukanlah masalahmu ke pengadilan!”
Kemudian putra Syuraih mendatangi orang yang berselisih dengannya dan mengajak mereka untuk memperkarakan masalah antara mereka ke pengadilan dan mereka pun setuju. Begitu menghadap Syuraih, ternyata kemenangan tidak berada di pihak putranya.
Sesampainya Syuraih dan putranya di rumah, putranya berkata, “Wahai ayah, keputusanmu telah membuatku malu. Demi Allah, kalau saja sebelumnya aku tidak bermusyawarah denganmu, tentulah aku tidak menyalahkanmu.”
Syuraih berkata, “Wahai putraku, demi Allah aku mencintaimu lebih dari dunia dan seisinya. Tetapi, bagiku Allah lebih agung dari itu semua dan dari dirimu. Aku khawatir jika aku beritahukan terlebih dahulu bahwa kebenaran berada di pihak mereka, maka engkau akan mencari jalan damai dan itu merugikan sebagian hak mereka. Oleh sebab itu, aku putuskan perkara seperti yang kau dengar tadi.”
Suatu ketika, salah satu putra Syuraih telah memberikan jaminan kepada seseorang dan jaminannya diterima. Tapi ternyata orang yang dijamin tersebut melarikan diri dari pengadilan. Tanpa pandang bulu Syuraih memenjarakan putranya, karena dialah yang menjadi jaminannya. Lalu beliau menjenguk dan membawakan makanan untuk putranya ke penjara setiap harinya.
Terkadang keraguan Syuraih muncul ketika mendengar kesaksian sebagian saksi, tapi dia tidak bisa menolak kesaksian mereka karena memenuhi semua syarat pengadilan. Bila menghadapi hal yang demikian, maka sebelum orang-orang itu bersaksi Syuraih berkata kepada mereka, “Dengarkanlah, semoga Allah memberi hidayah kepada kalian. Pada hakikatnya yang menghukum orang ini adalah kalian, sesungguhnya aku takut jika kalin masuk neraka karena bersaksi palsu, sedangkan kalian tentunya lebih layak untuk takut. Sekarang masih ada waktu untuk berpikir kembali sebelum kalian memberikan kesaksian.”
Ketika mereka tetap dengan pendiriannya, maka Syuraih menoleh kepada si tertuduh dan berkata, “Ketahuilah saudara, bahwa aku menghukum Anda atas dasar kesaksian mereka. Andai saja kulihat engkau ini zalim sekalipun, aku tidak akan menghukum atas dasar tuduhan, melainkan atas dasar kesaksian. Keputusanku tidaklah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah atasmu.”
Motto yang selalu diulang-ulang oleh Syuraih di sidang pengadilan adalah:
Kelak yang zalim akan tahu kerugian di pihak siapa
Yang zalim menanti siksa
Yang dizalimin menunggu keadilan
Aku bersumpah atas nama Allah bahwa setiap orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya aku merasa kehilangan dia.
Syuraih tidak hanya mampu mewujudkan nasihat bagi Allah, Rasul, dan kitab-Nya saja, namun juga nasihat bagi seluruh kaum muslimin secara umum maupun yang khusus (pemimpin mereka).
Salah seorang sahabatnya bercerita, “Suatu kali, Syuraih mendengar keluhanku kepada seorang teman. Kemudian beliau mengajakku ke suatu tempat lalu berkata, “Wahai putra saudaraku.. janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah.. karena sesungguhnya barangsiapa yang mengeluh kepada selain Allah berarti dia mengeluhkannya kepada teman atau kepada musuh. Jika mengeluh kepada teman berarti kamu telah membuat temanmu bertambah sedih.. dan jika kau keluhkan terhadap musuh (orang yang membencimu) niscaya dia akan meledekmu.” Kemudian beliau berkata, ‘Lihatlah sebelah mataku ini, demi Allah aku tidak bisa melihat orang ataupun jalan dengannya selama lebih dari 15 tahun, tapi akut idak pernah memberitahukannya kepada siapapun kecuali engkau sekarang ini. Tidakkah Anda mendengar ucapan hamba Allah yang shalih:
Aku hanya mengeluhkan segala kesedihan dan keresahanku kepada Allah.” (QS. Yusuf: 86)
Maka jadikanlah Allah sebagai tempat pengaduanmu dan mencurahkan keresahanmu setiap kali musibah menimpa dirimu, sebab Dia Maha Pemurah dan sangat dekat.”
Pernah beliau melihat seseorang minta sesuatu  kepada orang lain, maka beliau berkata, “Wahai putra saudaraku, barangsiapa meminta kepada orang lain untuk suatu hajat, maka dia menyiapkan dirinya untuk diperbudak. Bila diberi, maka dia dibeli, bila ditolak, keduanya menjadi hina. Yang satu karena kikirnya, yang satu karena ditolak. Ketahuilah bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah, tidak ada pertolongan kecuali dari Allah.
Telah terjadi wabah tha’un di Kufah, lalu salah seorang teman Syuraih mengungsi ke Najaf untuk menghindari wabah. Syuraih menulis surat kepadanya:
Amma ba’du, sesungguhnya bahwa tempat yang engkau lari dari padanya tidak akan mendekatkan ajalmu dan merampas hari-harimu. Dan tempat di mana kamu tinggal sekarang juga berada di tangan dan genggaman yang tak bisa dihindari oleh orang yang lari, tak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya. Kami dan kalian berada dalam satu atap dan kekuasaan satu Raja, sedangkan Najaf adalah sangat dekat bagi Yang Maha Mampu dan Maha Kuasa.”
Di samping segala kelebihan tersebut, Syuraih juga termasuk orang yang lembut perasaannya, mudah tersentuh hatinya, menyenangkan tatkala bergaul dan periang. Ada suatu riwayat yang menceritakan bahwa beliau memiliki anak kecil berusia 10 tahun. Anak itu senang bermain-main. Suatu hari dia meninggalkan pelajarannya untuk pergi melihat anjing.
Begitu pulang, bertanyalah sang ayah: “Sudah shalatkah engkau?” “Belum,” jawabnya.
Maka Syuraih mengirim surat kepada gurunya:
Dia tinggalkan shalat karena anjing yang sedang berkejaran dengan betinanya, maka dia akan datang esok kepada Anda dengan lembaran tercatat sebagai tertuduh. Bila datang kepadamu, obatilah dengan teguran atau ingatkan ia dengan nasihat yang tepat. Bila harus dicambuk pakailah rotan, setelah hitungan ketiga hentikanlah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati al-Faruq radhiyallahu ‘anhu yang telah menaruh dalam keadilan Islam sebutir berlian yang tak ternilai harganya. Ditaruhnya Syuraih sebagai qadhi, seorang yang bersih hatinya dan indah keputusannya, seorang yang mencintai kaum muslimin. Beliau adalah lentera yang bersinar, yang hingga kini terus menjadi pantulan fikih bagi syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala, di mana kaum muslimin mendapatkan dan pemahamannya akan sunah Rasul-Nya yang akan menajdi kebanggaannya di hari kiamat karena kefakihan dia akan syariat Allah.
Semoga Allah merahmati Syuraih yang telah menegakkan neraca keadilan di tengah masyarakat muslim selama 60 tahun. Beliau tidak pernah takut kepada sesama manusia, tidak melanggar batas-batas kebenaran dan tidak membedakan raja dengan rakyat jelata.

Sumber: Mereka adalah Para Tabi’in, Dr. Abdurrahman Ra’at Basya, At-Tibyan, Cetakan VIII, 2009

sumber : http://kisahmuslim.com/tokoh-tabiin-syuraih-al-qadhi-hakim-yang-bijak/



KECINTAAN MU'ADZ BIN JABAL RA PADA RASULULLAH SAW


Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahwa Mu'adz bin Jabal ra telah berkata: "Rasulullah SAW telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana. Pada satu malam aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang, kemudian orang itu berkata kepadaku: "Apakah anda masih tidur juga wahai Mu'adz, padahal Rasulullah SAW telah berada di dalam tanah." Mu'adz terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu ia mengucapkan: "A'uzubillahi minasy syaitannir rajim?" Setelah itu ia lalu mengerjakan solat. Pada malam seterusnya, ia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama. Mu'adz berkata: "Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan?" Kemudian ia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebahagian penduduk Yaman.

Pada esok harinya orang ramai berkumpul, lalu Mu'adz berkata kepada mereka: "Malam tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk difahami. Dahulu, bila Rasulullah SAW bermimpi yang sukar difahami, baginda membuka Mushaf (al-Quran). Maka berikanlah Mushaf kepadaku. Setelah Mu'adz menerima Mushaf, lalu dibukanya maka nampaklah firman Allah yang bermaksud:

"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula?" (Az-Zumar: 30).

Maka menjeritlah Mu'adz, sehingga ia tak sadarkan diri. Setelah ia sadar kembali, ia membuka Mushaf lagi, dan ia nampak firman Allah yang berbunyi:

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada orang-orang yang bersyukur?" (Ali-lmran: 144)

Maka Mu'adz pun menjerit lagi: "Aduhai Abal-Qassim. Aduhai Muhammad?" Kemudian ia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah. Ketika ia akan meninggalkan penduduk Yaman, ia berkata: "Seandainya apa yang kulihat ini benar. Maka akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan kita akan menjadi seperti biri-biri yang tidak ada pengembala." Kemudian ia berkata: "Aduhai sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad SAW?" Lalu iapun pergi meninggalkan mereka.

Di saat ia berada pada jarak lebih kurang tiga hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar olehnya suara halus dari tengah-tengah lembah, yang mengucapkan firman Allah yang bermaksud: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati." Lalu Mu'adz mendekati sumber suara itu, setelah berjumpa, Mu'adz bertanya kepada orang tersebut: "Bagaimana khabar Rasulullah SAW? Orang tersebut menjawab: Wahai Mu'adz, sesungguhnya Muhammad SAW telah meninggal dunia. Mendengar ucapan itu Mu'adz terjatuh dan tak sadarkan diri. Lalu orang itu menyadarkannya, ia memanggil Mu'adz: Wahai Mu'adz sadarlah dan bangunlah." Ketika Mu'adz sadar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar Assiddik, dengan cop dari Rasulullah SAW. Tatkala Mu'adz melihatnya, ia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya, kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu. Setelah puas ia menangis iapun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah.

Mu'adz sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: "Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?" Mu'adz menyambungnya: "Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah?" Kemudian ia menangis dan akhirnya ia jatuh dan tak sadarkan diri lagi. Pada saat itu, di samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy ra lalu ia berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal sebutkanlah nama Muhammad dengan suara yang kuat dekatnya, ia adalah Mu'adz yang sedang pingsan. Ketika Bilal selesai azan, ia mendekati Mu'adz, lalu ia berkata: "Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Mu'adz, aku telah mendengar dari Rasulullah SAW, baginda bersabda: "Sampaikanlah salamku kepada Mu'adz." Maka Mu'adz pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara keras, sehingga orang-orang menyangka bahwa ia telah menghembus nafas yang terakhir, kemudian ia berkata: "Demi ayah dan ibuku, siapakah yang mengingatkan aku pada baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang fana ini, wahai Bilal? Marilah kita pergi ke rumah isteri baginda Siti Aisyah ra."

Ketika sampai di depan pintu rumah Siti Aisyah, Mu'adz mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa barakatuh?" Yang keluar ketika itu adalah Raihanah, ia berkata: "Aisyah sedang pergi ke rumah Siti Fatimah. Kemudian Mu'adz menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahli bait." Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian ia berkata,

"Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang perkara halal dan haram adalah Mu'adz bin Jabal, ia adalah kekasih Rasulullah SAW."

Kemudian Fatimah berkata lagi: "Masuklah wahai Mu'adz?" Fatimah rha lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah salam saya kepada Mu'adz dan khabarkan kepadanya bahwa ia kelak di hari kiamat sebagai imam ulama." Kemudian Mu'adz bin Jabal keluar dari rumah Fatimah ha menuju ke arah kubur Rasulullah SAW.





SIFAT-SIFAT NABI MUHAMMAD SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.

(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)


sumber : http://azharjaafar.blogspot.com/2008/08/sifat-sifat-nabi-muhammad-saw.html



HUKUM BUNGA BANK ATAU RIBA


Pada kesempatan ini, penulis akan mencoba untuk mengkaji hukum pada tingkat diskon, terlepas Bank Bank Terbaik di Indonesia. Masalah utama adalah status hukum yang Bank Riba. Jika ada minat di bank adalah jelas. Kepentingan kita telah diterima dalam pendaftaran setiap bulan adalah riba. Karena jika utang klien bank, penghutang dalam angsuran bulanan prinsipal dan manfaat akan ditentukan oleh suku bunga. Jadi ia memakai. Bunga dalam jumlah manfaat atas semua hutang. Setelah manfaat bersama dengan pelanggan lain yang menghemat. Akhirnya, semua pelanggan menerima manfaat, kecuali yang dinyatakan.

Riba Terkadang kita digunakan untuk mendengar di muka umum. Bila utang itu, ada kelebihan dalam keuntungan untuk pinjaman, ada yang mengatakan ia adalah biaya administrasi, bosan uang, bonus, dan lain-lain. Kemudian, penulis itu mengatakan ia adalah sama dengan RIBA. Mengapa? Karena jika transaksi hutang, terdapat surplus, dan lain-lain, maka RIBA. Bahkan jika kita telah mengatakan bahwa jika terlalu banyak biaya administrasi, uang yang dibelanjakan, bonus, dan lain-lain. Pastikan Riba. Ini disebut Riba Riba Qardh.

Memakai Qardh, kita tahu hukum kontribusi karyawan tentang isu ini, yaitu:

“Segala bentuk Qardh (bersedia) manfaat (keuntungan memakai).

Dalil Al-Quran melarang riba seperti berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman, tidak mengambil riba dua kali lipat dan Anda takut kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Surat Ali Imran, 130)

Ketika kita membuka hadis Nabi Muhammad. Beliau berkata, Muhammad ibn al-shobbah dan zuhairu bin Harb ibn Abi dan utsmann Syaibah. Mereka berkata Abu Zubair berkata husyaim akan Jabir ra

Beliau berkata: “Rasulullah saw mengutuk riba, wakilnya, dan penulis, serta dua orang saksi, dan ia berkata mereka juga mengutuk.” (HR.Bukhari Fathul bari / V: 4 / H: 394/bab: 24)

Dan ada banyak argumen lain, seperti “… Tuhan membenarkan pembelian dan penjualan, dan mengharamkan riba …” disediakan oleh Allah di dalam al-Quran. Al Baqoroh: 275. Dalam hadits lain juga berpendapat bahwa ia adalah dasarnya dosa riba, ada 73 cabang dan dosa terkecil riba adalah sama seperti ibu menzinai sendiri. Tentu saja, kita tidak mau terkena dosa Riba. Kemudian dihindari.

Untuk diri kita sendiri bagaimana kita harus menghindari dosa Riba jika kita menyimpan uang di bank, Anda bisa membaca artikel di Bank Mandiri Bank Terbaik di Indonesia. Hampir semua bank klasik Riba. Bukan itu saja Bank Mandiri bank konvensional yang lain. Semoga bermanfaat. Amin.


sumber : http://www.belajarcepat.web.id/hukum-bunga-bank-atau-riba/



JIHAD ITU BUKAN TERORISME BUNG!
Catatan Atas Upaya Revisi Makna Jihad

Oleh: Harits Abu Ulya
Pemerhati Kontra-Terorisme & Direktur CIIA

“Seribu kali kebohongan maka hasilnya adalah kebenaran”, pepatah ini tepat untuk menjelaskan upaya-upaya sebagian orang untuk mendaur ulang pengertian jihad. Jihad selalu didekatkan dengan tindakan terorisme, jihad sama dengan tindakan kekerasan, jihad identik dengan usaha merusak tanpa pandang bulu.Ada juga jihad dengan arti usaha keseharian mencari nafkah dengan sungguh-sungguh juga termasuk jihad, jihad melawan korupsi, jihad dalam menuntut ilmu, bekerja keras, disiplin, mengekang hawa nafsu dan makna-makna lain yang menyimpang dari makna hakikinya (syara’). Pengertian ini mengalir deras dari mulut-mulut orang kufar atau dari kalangan muslim yang kurang paham tentang hakikat jihad. Atau keluar dari ulama-ulama bayaran dan kaum munafikin yang hendak merusak ajaran-ajaran Islam. Cuma karena sokongan media yang pro mereka maka ‘kebohongan’ dalam memberi arti jihad telah merubah ‘arti bohong’ menjadi benar dan akhirnya sebagian umat (awam) yang masih butuh bimbingan ini termakan dan menelan mentah-mentah.

Menilik sejarah masa lalu;umat Islam Indonesia tidak asing dengan kata ‘jihad’, mengingat begitu besarnya nilai istilah ini bagi Indonesia dimasa-masa kritisnya merebut kemerdekaan dari penjajah(imperialis) Portugis, Jepang dan Belanda.Hanya orang-orang buta sejarah dan munafik yang tidak mengakui bahwa berkat resolusi ‘jihad’ yang dikeluarkan oleh para ulama’ secara individu atau institusi(kelembagaan seperti KH.Hasyim Asyari dengan NU-nya) sejak penjajah menginjakkan bumi Indonesia telah melahirkan pribadi-pribadi pejuang.Nyawa perlawanan bangkit subur karena panggilan jihad, dan orang-orang yang memahami keagungan jihadlah yang pada akhirnya menyingsingkan lengan baju berangkat kemedan-medan pertempuran; kembali dengan kemenangan atau syahid dimedan juang. Indonesia bisa merdeka seperti sekarang karena berkat ‘jihad’, apakah kita lupa dengan pekikan; ‘Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu Akbar..” dari seorang Bung Tomo ketika menggelorakan pertempuran 10 November? Pangeran Diponegoro,Teuku Umar, Pangeran Antasari dan masih banyak lagi pahlawan yang akrab ditelinga kita; perjuangan mereka tegak dengan ruh jihad menyatu dalam aliran darah dan tiap tarikan nafas mereka.

Makanya umat perlu atau sangat perlu mewaspadai niat-niat busuk di balik upaya segelintir orang (karena sokongan media dan dana dari tuannya yang menjadikan seolah-olah besar) untuk menyimpangkan makna ‘jihad’ keluar dari definisi atau arti yang sesungguhnya.Apalagi ada moment atau peristiwa yang bisa dijadikan pintu masuk atau alasan untuk mengotak-atik arti jihad ini.Kasus Bom bali 1&2, eksekusi Amrozi dkk, bom Depok, bom Serpong, bom gereja Komponten Solo, dan lainya, padahal di saat yang sama masyarakat dunia bisa melihat dengan mata kepala sendiri betapa jahat dan biadabnya Amerika, Cs atas tindak terorisme dengan pengeboman-pengeboman yang menumpahkan darah dan nyawa yang jumlahnya ratusan kali lipat dibandingkan kasus bom Bali.Lihatlah nasib rakyat Irak, rakyat Afganistan, yang dicabik-cabik penjajah Amerika cs.

Maka ini adalah proyek penjinakan umat Islam agar mati ruh jihadnya, matinya jiwa perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan baik fisik atau non fisik, hegemoni atau penguasaan negeri-negeri Islam oleh negera-negera imperialis adalah menjadi motif utamanya. Makna-makna jihad yang manipulatif ini terus dipropagandakan di tengah-tengah kaum Muslim untuk mengaburkan dan menyimpangkan pandangan masyarakat terhadap makna jihad sebenarnya. Padahal, ruhul jihadmerupakan salah satu tiang pancang bagi tegaknya Islam dan kaum Muslim dari serangan musuh-musuhnya. Cuma sayang sebagian besar umat tidak bisa membaca hal-hal seperti ini, umat masih sangat butuh bimbingan agar bangkit kesadaran politiknya dan menimbang segala fenomena atau peristiwa menurut kacamata keyakinan dan syariatnya.

Makna ‘Jihad’ yang benar; Seperti diterangkan dalam al Qur’an dan as Sunnah kemudian dibukukan dalam ratusan kitab fiqh oleh ulama’ salafus sholeh dan ulama’-ulama’ zaman sekarang (dan mu’tabar; jadi rujukan dan pegangan umat Islam), bisa diringkas; Secara bahasa kata ”al-jihaad” berasal dari kata “jaahada”, yang bermakna ”al-juhd” (kesulitan) atau ”al-jahd” (tenaga atau kemampuan).Imam Ibnu Mandzur dalam Kitab Lisaan al-’Arab nya, secara bahasa, al-jihaad artinya;mengerahkan kemampuan dan tenaga yang ada, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Dalam kitab Syarh al-Qasthalaani ‘alaa Shahiih al-Bukhaariy dinyatakan sebagai berikut Kata jihaadmerupakan pecahan dari kata al-jahd, dengan huruf jim difathah yang berarti: at-ta’b (lelah) dan al-masyaqqah (sulit). Sebab, kelelahan dan kesulitan yang ada di dalamnya bersifat terus-menerus. Kata jihaad bisa merupakan bentuk pecahan dari kata al-juhd dengan “jim” didhammah, yang berarti: at-thaaqah (kemampuan atau tenaga). Sebab, masing-masing mengerahkan tenaganya untuk melindungi sahabatnya.

Di dalam al-Quran dan Sunnah, kata jihaad diberi arti baru oleh syariat dari arti asal (bahasanya) atau menuju makna yang lebih khusus, yaitu, ”mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang di jalan Allah, baik secara langsung, dengan bantuan keuangan, pendapat (pemikiran), memperbanyak kuantitas (taktsiir al-sawaad) ataupun yang lain (Ibn ‘Abidiin, Haasyiyah, juz III, hal. 336) Dengan demikian, ketika kata ”jihad” disebut, secara otomatis orang akan memaknainya dengan makna syariatnya –berperang di jalan Allah”, bukan dengan makna bahasanya. Jihad dengan makna khusus ini, bisa ditemukan pada ayat-ayat Madaniyah. Sedangkan kata jihad di dalam ayat-ayat Makkiyah, maknanya merujuk pada makna bahasanya (bersungguh-sungguh).

Contoh Ayat-ayat yang memberikan pengertian Jihad adalah al Qital (perang); "Tidaklah sama antara mu’min yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.” (QS. al-Nisaa’ : 95)

Jihaad dalam ayat ini mempunyai pengertian: keluar untuk berperang, dan aktivitas ini lebih diutamakan daripada berdiam diri dan tidak berangkat menuju peperangan.

Para ulama empat madzhab juga telah sepakat bahwa jihad harus dimaknai sesuai dengan hakekat syariatnya, yakni berperang di jalan Allah baik secara langsung maupun tidak langsung.

Madzhab as-Syaafi’i, sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab al-Iqnaa’, mendefinisikan jihad dengan”berperang di jalan Allah”. Al-Siraazi juga menegaskan dalam kitab al-Muhadzdzab; sesungguhnya jihad itu adalah perang.
Dalam masalah ini, Ibnu Qudamah dalam al Mughni-nya berkata: Ribaath (menjaga perbatasan) merupakan pangkal dan cabang jihad. Beliau juga mengatakan: Jika musuh datang, maka jihad menjadi fardlu ‘ain bagi mereka… jika hal ini memang benar-benar telah ditetapkan, maka mereka tidak boleh meninggalkan (wilayah mereka) kecuali atas seizin pemimpin (mereka). Sebab, urusan peperangan telah diserahkan kepadanya.

Jihad Ofensif dan Jihad Defensif

Dr. Mohammad Khair Haekal di dalam kitab al-Jihad wa al-Qital menyatakan, bahwa sebab dilaksanakannya jihad fi sabilillah bukan hanya karena adanya musuh (jihad defensif), akan tetapi juga dikarenakan tugas Daulah Islamiyyah dalam mengemban dakwah Islam ke negara lain, atau agar negara-negara lain tunduk di bawah kekuasaan Islam (jihad ofensif).

Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan batas minimal jihad yang dilakukan oleh negara. Imam al-Mawardiy dalam kitab al-Iqnaa’, hal.175 menyatakan, “Hukum jihad adalah fardlu kifayah, dan imamlah yang berwenang melaksanakan jihad…ia wajib melaksanakan jihad minimal setahun sekali, baik ia pimpin sendiri, atau mengirim ekspedisi perang.”

Syeikh Imam Nawawi al-Bantani al-Jawi dalam kitab Nihayah Az-Zain, “Jihad itu adalah fardhu kifayah untuk setiap tahun, apabila orang-orang kafir berada di negeri mereka. Paling sedikit satu kali dalam satu tahun, tapi apabila lebih tentu lebih utama, selama tidak ada kebutuhan lebih dari satu kali. Jika jihad tidak dilakukan maka wajib atas sebagian (kaum Muslimin) untuk mengajak jihad, dengan salah satu dari dua cara”.

Berdasarkan pendapat di atas dapatlah disimpulkan bahwa jihad yang dilakukan oleh kaum Muslim bisa berujud jihad ofensif maupun defensive. Jadi jihad itu bukan terorisme, dan jihad tidak sama dan tidak identik dengan terminologi kekerasan.

Umat Islam bisa menyaksikan hari ini, penanganan aksi teror selalu di ekpos di media secara sengaja dengan mengkaitkan simbol-simbol Islam, misalkan barang bukti adalah buku-buku yang menjelaskan tentang jihad dan semisalnya. Sekalipun kita juga harus obyektif, barang kali ada segelintir orang muslim yang bias menterjemahkan jihad dalam konteks yang tidak tepat. Namun demikian bukan berarti orang bisa seenak perutnya mengkriminalisasi terma Jihad yang mulia.Bahkan condong penanganan ”terorisme” sudah lepas dari konteks historikal politik global maupun lokal yang sedemikian rupa akhirnya mendorong memposisikan umat Islam banyak membuat reaksi daripada aksi. Dan ketika sebagian saudara-saudara kita tidak mampu mengendalikan diri, outputnya adalah sebuah langkah yang akhirnya menjadi kontraproduktif di manipulir oleh media sekuler secara sistematis. Atas nama jihad melakukan tindakan teror yang tidak proporsional, dan membuat salah paham dunia dan umat Islam sendiri yang masih banyak yang awam. Maka, saya selalu katakan motif ”teror” tidak relevan lagi dengan terma jihad karena yang tampak adalah teror dan tindakan tidak logis lagi jika motifnya adalah sebuah tatatan politik baru yang disebut dengan negara Islam atau Khilafah Islamiyah.

Umat harus waspada manufer orang-orang yang membenci Islam & kaum muslim melalui permainan bahasa berusaha membikin kacau cara berfikir dan perilakunya.Wallahu a’lam......